Melihat indikator sekolah terbaik sejatinya bukanlah dilihat dari bangunan fisiknya. Tanpa adanya bangunan fisik, sekolah tetap harus berjalan dengan baik. Hal ini karena murid tidaklah dididik dengan tembok bangunan, melainkan dengan sesuatu yang lebih asasi.
Hal yang pertama kali perlu disiapkan sebuah sekolah, madrasah ataupun pondok pesantren adalah bahan ajar atau bahan pengadaban. Tanpa adanya bahan pengadaban, sekolah akan berjalan tanpa isi sebagai turunan dari narasi pendirian sekolah. Jangan sampai narasi sudah terbaik, namun bahan pengadaban tidak sejalan dengan narasi yang disampaikan.
Kemudian, sebaik-baik bahan pengadaban adalah yang disampaikan dengan metode pengadaban yang juga terbaik. Dalam hal ini kita mengenal satu nasihat dari Gontor, bahwa sebagus apapun bahan pengadaban, tetap metode pengadaban jauh lebih penting. Dalam kalimat Arab-nya disebut: ath-thariqah ahammu min al-maddah.
Pertanyaannya, untuk jenjang pendidikan sekolah, madrasah ataupun pondok pesantren di usia menengah, metode pengadaban seperti apa yang terbaik? Institut Adab Insan Mulia melakukan penelitian dalam hal ini, dan kemudian mengeluarkan desainnya untuk diterapkan pada SMP Adab Insan Mulia yang akan dimulai pada T.A. 2025/2026 ini. Metode terbaik yang dimaksud adalah sbb.:
Full Day Program dengan Narasi 6 (Enam) Tahun bekerjasama aktif harian dengan Wali Murid Konsep full-day program yang dimaksud adalah konsep pondok pesantren dengan tetap menginap di rumah. Selama 3 (tiga) tahun pertama, murid usia SMP akan mengikuti program pendidikan di SekolahAdab.ID sejak pukul 6 pagi hingga pukul 5 sore, dan kemudian kembali ke rumah untuk berinteraksi dengan orang tua dan beristirahat di rumah. Bedanya dengan pondok, murid akan kembali ke pondok dan mengikuti program pondok. Konsep ini berjalan selama 3 (tiga) tahun pertama untuk mencegah kejenuhan murid dengan konsep pondok sehingga lebih memilih untuk keluar dari pondok di usia SMA. SekolahAdab.ID dalam hal ini memandang bahwa justru pada saat usia SMA dibutuhkan konsep mondok (boarding school) agar target kurikulum yang direncanakan dapat tercapai secara efektif dan efisien.
Adab Holistik Berbasis Keteladanan Guru, Budaya Ilmu dan Ekosistem Kesadaran Disiplin Penuh Kasih Sayang Ketika masyarakat seringkali membatasi adab sekedar sopan santun semata, maka SekolahAdab.ID sesuai sanad keilmuan yang diambil dari Syed Muhammad Naquib al-Attas, mengimplementasikan konsep adab yang holistik berupa the discipline of body, mind and soul. Konsep ini berfokus pada 3 (tiga) unsur manusia yang patut ditargetkan dalam dunia pendidikan yakni kesehatan dan kekuatan jasad, kecerdasan akal dan kebersihan jiwa. Oleh karenanya, tegaknya adab sangat ditentukan dengan 3 (tiga) pilar: keteladanan guru sebagai role-model, budaya ilmu, dan ekosistem kesadaran untuk disiplin yang dibalut dengan penuh kasih sayang.
Menargetkan Akal Cerdas, Jiwa Bersih, Jasad Kuat nan Sehatuntuk mendukung passion, talent dan kecerdasan majemuk SekolahAdab.ID berfokus pada terjadinya peningkatan pada unsur akal, jiwa dan jasad dengan menyelaraskannya sesuai kecenderungan dan bakat murid, yang dibiasakan dengan kecerdasan majemuk. Segala unsur yang tidak berkorelasi dengan peningkatan ketiga unsur tersebut sesuai Islamic Worldview tentu tidak boleh terjadi dalam proses pendidikannya.
Memprioritaskan penghayatan ilmu fardhu ‘ain dengan rujukan kitab dasar primer dari para ulama atau sarjana ahlusunah wal jama’ah SekolahAdab.ID memahami bahwa pada faktanya dunia pendidikan tinggi hari ini belum fokus pada penyelesaian ilmu fardhu ‘ain. Dengan demikian, di usia menengah harapan terakhir selesainya ilmu fardhu ‘ain yang diraih dengan proses penghayatan bukan sekedar hafalan. Untuk itu, tidak ada rujukan yang lebih otoritatif kecuali kitab-kitab primer mulai dari untuk tingkat dasar yang ditulis oleh ulama atau Muslim Scholar dalam bingkai Aswaja di masa keemasan peradaban Islam yang lebih berhak untuk diprioritaskan.
Pengembangan penalaran kritis analitis dengan Islamic Problem and Project Based Learning SekolahAdab.ID memahami bahwa yang sangat dibutuhkan oleh generasi emas khalifatun fil ardhi di antaranya adalah daya nalar. Kemampuan penalaran ini tidak muncul seketika kecuali diasah melalui proses pengadaban yang sistematis mulai dari literasi membaca, menceritakan ulang, menulis, menganalisis, hingga memberikan analisa kritisnya. Tidak satu materi pun kecuali murid memahami betapa pentingnya sebuah materi bagi dirinya baik sebagai manusia, maupun sebagai Muslim. Oleh karenanya, setiap materi mendorong murid berpikir bagaimana jalan keluar dari sebuah masalah (problem) dan bagaimana cara meraih harapan atau cita-cita yang positif (project).
Daily, Portfolio, Self, Peer and Interview Examination SekolahAdab.ID tidak menilai murid sekedar berbasis UTS atau UAS, apalagi didasarkan pada kisi-kisi setiap kali mau ujian. Murid terbaik juga tidak dinilai berbasis banyaknya piala yang diraihnya dalam berbagai perlombaan eksternal, meskipun hal itu juga memiliki nilai positif. Murid terbaik sejatinya adalah murid yang mengalami peningkatan dari hari ke hari pada 3 (tiga) unsur adabnya. Untuk itu, digunakan apa yang selama ini telah berlaku di SekolahAdab.ID jenjang usia dasar, yakni penilaian berbasis harian dan berbasis interview, sehingga hasil dapat diperoleh lebih cepat dan sesuai realitas, dan guru mengetahui apa kelemahan murid dengan tepat. Di jenjang menengah ini ditambah dengan tambah penilaian versi pribadi dan siap menerima pandangan dari sahabat.
Literasi Abad 21 dan Manajemen Artificial Intelligence (AI) SekolahAdab.ID sangat memahami bahwa telah terjadi perubahan yang begitu besar hari ini. Murid yang tidak mampu menguasai literasi abad 21 dan AI, akan jauh tertinggal. Namun AI pun hendaknya tidak diposisikan sebagai guru yang serba tahu. Bagaimanapun murid lah soko gurunya, sementara AI adalah asisten pribadi sang murid. Murid wajib tahu bagaimana bertanya dengan benar dan menganalisis kebenaran dan komprehensifitas sebuah jawaban yang datang. Maka menguasai literasi abad 21 dan AI menjadi salah satu prioritas pendidikan dengan menggunakan kaidah: memelihara tradisi yang baik dan mengambil hal baru yang mendukung untuk lebih baik (المحُاَفَظَةُ عَلَى القَدِيْمِ الصَالِحِ وَالأَخْذُ باِلجَدِيْدِ الأَصْلَحِ).
Praktik Leadership, Enterpreneurship, Soft Skill, Life Skill, dan Praktik Khidmah di Masyarakat SekolahAdab.ID mengukir generasi emas dengan memadukan komposisi yang tepat antara teori dan praktik. Porsi praktik yang lebih besar sangat dibutuhkan di era informasi, selain memiliki banyak manfaat bagi jasad yang terus bergerak, akal yang terus berfikir, jiwa yang terus berasa, dan yang terpenting kemanfaatan yang terus terasa di tengah lingkungan dan masyarakat dimana murid berada. Bagaimanapun, di sekolah menjadi murid, keluar dari sekolah telah menjadi masyarakat. Maka apa yang berlaku di sekolah adalah untuk dapat terus berlaku di tengah masyarakat, sejak murid menjalani proses pendidikan, tidak harus menunggu setelah kelulusan.
Demikianlah 8 (delapan) metode pengadaban yang kami teliti dan penting untuk ditegakkan di setiap sekolah, madrasah atau pondok pesantren. SekolahAdab.ID akan memulai menerapkannya pada angkatan pertama di T.A. 2025/2026 yang telah dibuka.
(Bersambung pada tulisan selanjutnya).
Proyek Surga Pusat Adab Nasional: Pembebasan dan Pembangunan Lahan Wakaf SekolahAdab.ID
Bank Syariah Indonesia (BSI) No rek : 2171 7000 36 an : Yayasan Adab Insan Mulia
DKI Syariah No rek : 7102 1700 003 an : Wakaf Adab Insan Mulia