Tataplah sejenak foto di atas. Di tengah hamparan rumput dan di bawah naungan pepohonan, ananda-ananda kita sedang duduk merapat, berinteraksi langsung dengan tanah. Pernahkah terbayang bahwa sebidang tanah di halaman sekolah bisa menjadi laboratorium adab yang paling berharga?
Di tengah hiruk pikuk teknologi dan padatnya kurikulum, SMP Adab Insan Mulia (SMPAdab.ID) meyakini bahwa salah satu kunci mendidik generasi beradab adalah melalui kegiatan bercocok tanam atau berkebun. Bercocok tanam bagi murid SMP bukan sekadar pelajaran biologi. Ini adalah praktik nyata untuk mengasah adab, menumbuhkan rasa syukur, dan mengajarkan nilai-nilai kehidupan yang fundamental.

Saat menanam, murid-murid belajar bahwa hasil panen tidak serta merta datang hanya karena mereka telah menanam bibit. Ada faktor air, sinar matahari, dan yang terpenting, izin dan ketetapan dari Allah SWT. Proses ini mengajarkan kerendahan hati dan kepasrahan setelah berusaha maksimal (tawakkal).
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an dalam Surat Al-An’am [6] ayat 99:
وَهُوَ الَّذِي أَنزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجْنَا بِهِ نَبَاتَ كُلِّ شَيْءٍ فَأَخْرَجْنَا مِنْهُ خَضِرًا نَّخْرُجُ مِنْهُ حَبًّا مُّتَرَاكِبًا وَمِنَ النَّخْلِ مِن طَلْعِهَا قِنْوَانٌ دَانِيَةٌ وَجَنَّاتٍ مِّنْ أَعْنَابٍ وَالزَّيْتُونَ وَالرُّمَّانَ مُشْتَبِهًا وَغَيْرَ مُتَشَابِهٍ ۗ انظُرُوا إِلَىٰ ثَمَرِهِ إِذَا أَثْمَرَ وَيَنْعِهِ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكُمْ لَآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ}
“Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau. Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak dan dari mayang korma keluar tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu dia berbuah dan kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.”
Ayat ini secara jelas menunjukkan bahwa tanaman adalah bukti nyata kebesaran dan kekuasaan Allah yang harus disyukuri.
Ketika murid menanam, ia tidak hanya menanam untuk dirinya sendiri. Apa pun yang dihasilkan dari tanamannya, baik dimakan oleh manusia, burung, atau hewan lainnya, semua akan dicatat sebagai pahala. Ini adalah pelajaran adab tertinggi: berbuat baik tanpa mengharapkan balasan segera dari manusia.
Rasulullah SAW bersabda dalam riwayat Muslim no. 1552:
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَغْرِسُ غَرْسًا أَوْ يَزْرَعُ زَرْعًا فَيَأْكُلُ مِنْهُ طَيْرٌ أَوْ إِنْسَانٌ أَوْ بَهِيمَةٌ إِلَّا كَانَ لَهُ بِهِ صَدَقَةٌ
“Tidaklah seorang Muslim menanam suatu tanaman, atau menanam suatu pohon, lalu (hasilnya) dimakan oleh burung, manusia, atau binatang ternak, melainkan hal itu bernilai sedekah baginya.”
Pelajaran dari hadits ini adalah menanam sama dengan menabung amal jariyah. Murid belajar menjadi pribadi yang dermawan bahkan melalui hasil keringatnya.
Selain nilai-nilai agama, bercocok tanam juga memberikan manfaat adab dan keterampilan praktis yang vital:
Di SMPAdab.ID, bercocok tanam adalah kurikulum hidup yang tak tertulis. Kami tidak hanya mencetak murid yang cerdas secara akademik, namun juga yang memiliki adab mulia, yang senantiasa bersyukur, peduli terhadap lingkungan, dan memahami bahwa setiap usaha adalah ibadah.
Mari kita dukung program berkebun di sekolah sebagai salah satu pilar utama dalam membangun Adab Insan Mulia.
🌐 Official Website: SMPAdab.ID
🌀 Telegram: @sekolahadab
💠 FB: @adabinsanmulia
💢 IG: @sekolah_adab
🐦 Twitter:@adabinsanmulia
🎥 YouTube: @AdabTVOnline
📲 WA: SekolahAdabGuru
🏬 Lokasi Pembelajaran: Depok
📋Profil dan Informasi Pendaftaran
🤷🏼♂️ Testimoni Orang Tua
📕 Penjelasan Kurikulum
📞 Admin: wa.me/6287726541098
